Banyak orang beranggapan multivitamin dapat membantu mencegah berbagai penyakit. Karenanya, mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk itu. Namun, sebuah studi baru menunjukkan penggunaan multivitamin tak banyak bermanfaat untuk mencegah kanker atau penyakit jantung. Penelitian lain yang dilakukan terhadap laki-laki juga menunjukkan hal serupa.
Penelitian dilakukan selama delapan tahun dengan melibatkan 161.808 wanita yang telah menopause. Kajian difokuskan pada penyakit kanker dan serangan jantung karena diet makanan kaya vitamin terbukti mampu mencegah penyakit tersebut.
Hasilnya, multivitamin terbukti tidak dapat menggantikan nutrisi makanan. Menurut Marian Neuhouser, peneliti dari Pusat Riset Kanker Fred Hut-chinson di Seattle, bagaimana pun makanan tetap lebih baik daripada suplemen.
Meski demikian bukan berarti multivitamin tak berguna sama sekali. Peneliti lain, Dr. Jo Ann Manson mengatakan, multivitamin tetap berguna bagi mereka yang memiliki kebiasaan makan yang buruk. Dalam studi ini peneliti menganalisis data dari wanita usia 50 tahun atau lebih. Di antara mereka hampir 42 persen menggunakan multivitamin secara rutin.
Setelah delapan tahun diketahui, baik mereka yang mengonsumsi vitamin maupun yang tidak, sama-sama menderita kanker, serangan jantung, dan masalah kardiovaskuler. Secara keseluruhan terdapat 9.619 kasus kanker, termasuk kanker payudara, paru, rahim, kolon, dan lambung.
Selain itu terdapat 8.751 orang yang menderita gangguan kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke. Tak hanya itu, sebanyak 9.865 orang diketahui meninggal dunia.
Profesor Alice Lichtenstein, ahli gizi dari Universk tas Tufts yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan, penelitian ini patut diperhitungkan karena melibatkan banyak partisipan.
SELAMAT DATANG, SELAMAT MELIHAT-LIHAT
30 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar